Selasa, 29 Maret 2011

SUARA ITU
TERIAKAN ITU
SEAKAN LENYAP DAN LUNTUR BEGITU SAJA
"TANGAN TERKEPAL DAN MAJU KEMUKA"
KEMANA PUDARNYA SEMANGAT ITU
GERAKANLAH HATIMU SAHABAT
PIKIRAN SERTA TANGANMU
UNTUK PEKIKAN JERITAN ITU KEMBALI
DENGAN SEMANGAT SINAR API ISLAM MINYALA
MARI KITA BERGANDENG TANGAN UNTUK KEJAYAAN PMII
DEMI BERKIBARNYA ISLAM DAN INDONESIA

Jumat, 25 Maret 2011


Masa lalu memberi nostalgia dan buah rindu
Masa kini adalah kepastian dan sengkarut problem persoalan
Masa depan menunjukkan tujuan dan memberi harapan

Hanya manusia yang berkeyakinan
sadar dan kreatif yang mampu memberi makna
Dan hadir di setiap kesempatan yang dibutuhkan
pada diri dan sejarahnya
(Otto Sukatno CR, 2005)

* * *

Jangan bertanya masa lalu jika hanya akan teringat akan penyesalan
Jangan bertanya masa depan, jika hanya akan menyebabkan frustasi
dan tak punya harapan

Rentangkan langit imajinasimu sejauh engkau mampu
Di situ cakrawala pandang terbentang dan kepicikan hilang

* * *

Kita adalah pewaris Sejarah dan Peradaban yang besar
Hanya saja generasi negeri ini
Seringkali lebih suka mengkerdilkan dirinya sendiri
(Otto Sukatno CR)

PMII KOMISARIAT AHIMSA Sinau Nulis

Jurnalistik atau sering disebut dunia tulis menulis adalah media yang tepat untuk mengasah intelektual kader-kader dalam suatu organisasi maupun individu. Media ini sangat tepat untuk mempertajam atau bahkan dijadikan sebagai media propaganda dalam suatu organisasi. Dilain sisi. Media ini juga efektif untuk digunakan sebagai media sosialisasi bahkan doktrinasi untuk segala bidang. Namun untuk mengoptimalkan hal tersebut maka sudah barang tentu atau bakan nilai mati kita harus mampu memahami dunia ini. Dunia yang kalau kita analisis masih sangat jarang diminati oleh pemuda generasi bangsa saat ini.

Lihat saja bagaimana Negara kita Indonesia, adalah Negara yang sangat miskin penulis. Masih sangat sulit menjumpai seorang yang mahir dalam dunia jurrnalistik. Bahkan bagi kalangan pragmatism, mereka menganggap bahwa dunia jurnalistik adalah dunia yang tidak mampu menjanjikan bagi peminatnya. Ini menjadi masalah besar dan harus kita luruskan pemikiran seperti itu, karena apabila pemikiran tersebut terus berkembang maka Indonesia selamanya akan miskin penulis.

Bukan hanya hal tersebut, disamping dunia jurnalis yang menurut sebagian orang tidak menjanjikan dalam perhitungan matematis, Indonesia juga mempunyai problem rakyatnya yann pemalas. Bukan hanya dalam dunia menulis, dalam hal membaca saja minat Rakyat Indonesia masih jarang, walaupun mala situ sendiri juga muncul dari beberapa factor yang bebeda.

Lain lagi ada yang beranggapan bahwa dunia tulis menulis adalah dunia kaum yang pada dasarnya sudah ”pandai”. Hal ini mengakibatkan banyak oaring yang mundur sebelum bertarung dalam dunia jurnalis karena didorong pleh anggapan atau sugesti dari diri sendiri bahwa mereka tidak mampu dalam dunia ini. Mereka menganggap dunia ini terlalu ribet bahkan sulit atau bahkan mereka takut untuk menulis. Ada banyak alasan yang melatar belakangi ketakutan mereka. Merasa dirinya tidak pandai dalam hal menulis atau bahkan hanya sekedar takut salah dalam menulis dan mendapat banyak kritikan dan ada lagi yang tidak tahu sama sekali tentang dunia Jurnalistik padahal dirinya memiliki minat dalam dunia ini

Inilah yang akan kami coba untuk menggarapnya. Kami ingin mencoba meluruskan pola pikir mereka tentang dunia jurnalistik. Kami ingin membuka wacana generasi bangsa bahwa betapa penting dunia ini dalam rangka mencetak kaum intelektual bangsa. Kalau bukan kita dan hari ini memulai menggali potensi generasi bangsa dalam dunia yang telah jauh ditinggalkan oleh bangsa ini, kapan lagi bangsa ini akan keluar dari kebodohan. Kapan lagi bangsa ini akan kaya dengan para penulis yang nantinya mampu menjadi asset bangsa ini. Indonesia butuh penulis yang berani dan benar.